Konsep "Lima Kondisi" dalam pertanian secara bertahap menjadi alat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memastikan keamanan pangan, dan mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan. Kelima kondisi ini—kelembapan tanah, pertumbuhan tanaman, aktivitas hama, prevalensi penyakit, dan cuaca—mencakup faktor ekologi utama yang memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, hasil, dan kualitas tanaman. Melalui pemantauan dan pengelolaan yang ilmiah dan efektif, Lima Kondisi tersebut berkontribusi pada standarisasi, kecerdasan, dan efisiensi produksi pertanian, menyuntikkan vitalitas baru ke dalam pengembangan pertanian modern.
Lampu Pemantau Hama
Sistem pemantauan hama menggunakan teknologi kontrol optik, listrik, dan digital untuk mencapai fungsi seperti pemrosesan hama otomatis inframerah jauh, penggantian kantong otomatis, dan pengoperasian lampu otomatis. Tanpa pengawasan manusia, sistem dapat secara otomatis menyelesaikan tugas-tugas seperti menarik hama, membasmi, mengumpulkan, mengemas, dan menguras. Dilengkapi dengan kamera definisi ultra-tinggi, sistem ini dapat menangkap gambar waktu nyata dari kemunculan dan perkembangan hama, yang memungkinkan pengumpulan gambar dan analisis pemantauan. Data secara otomatis diunggah ke platform manajemen cloud untuk analisis dan diagnosis jarak jauh.
Pemantau Pertumbuhan Tanaman
Sistem pemantauan pertumbuhan tanaman otomatis dirancang untuk pemantauan tanaman pangan skala besar. Sistem ini dapat secara otomatis mengambil dan mengunggah gambar dari lahan yang dipantau ke platform manajemen awan FARMNET, yang memungkinkan pengamatan dan analisis pertumbuhan tanaman pangan dari jarak jauh. Didukung oleh energi surya, sistem ini tidak memerlukan kabel di lapangan dan mengirimkan data secara nirkabel, sehingga cocok untuk pemantauan multititik yang terdistribusi di seluruh lahan pertanian yang luas.
Sensor Kelembaban Tanah Nirkabel
Chuanpeng menawarkan sensor kelembapan tanah nirkabel yang mudah dipasang dan bebas perawatan yang memberikan pengukuran kadar air yang cepat dan akurat pada berbagai jenis tanah, termasuk tanah dan substrat (seperti wol batu dan sabut kelapa). Dengan memanfaatkan teknologi transmisi nirkabel dengan kemampuan jarak jauh, sensor berkomunikasi secara real-time dengan pengendali irigasi, mentransmisikan data kelembapan di lapangan atau substrat untuk menginformasikan waktu dan volume irigasi. Pemasangannya sangat mudah, tanpa memerlukan kabel. Sensor dapat mengukur kelembapan hingga 10 kedalaman tanah yang berbeda, memberikan wawasan yang komprehensif tentang tingkat kelembapan zona akar dan memungkinkan perhitungan irigasi yang tepat.
Perangkap Spora (Pemantauan Penyakit)
Dirancang untuk mengumpulkan spora patogen di udara dan partikel serbuk sari, perangkap spora terutama digunakan untuk mendeteksi keberadaan dan penyebaran spora penyebab penyakit, menyediakan data yang dapat diandalkan untuk memprediksi dan mencegah wabah penyakit. Alat ini juga mengumpulkan berbagai jenis serbuk sari untuk keperluan penelitian. Perangkat ini penting bagi departemen perlindungan tanaman pertanian untuk memantau penyakit tanaman. Instrumen ini dapat dipasang di area pemantauan untuk pengamatan jangka panjang jenis dan jumlah spora.
Stasiun Cuaca Otomatis
Stasiun cuaca FN-WSB menyediakan pemantauan langsung di lokasi terhadap faktor-faktor meteorologi utama seperti arah angin, kecepatan angin, kelembapan relatif, suhu, cahaya, dan curah hujan. Data tersebut langsung dikirimkan ke cloud, sehingga petani dapat mengakses kondisi cuaca pertanian melalui aplikasi seluler. Host kontrol sistem irigasi Chuanpeng juga dapat menerima data secara nirkabel dari stasiun cuaca, sehingga memungkinkan kalkulasi tingkat lanjut untuk kontrol irigasi yang lebih baik. Stasiun cuaca ini dilengkapi dengan proteksi petir dan tindakan anti-interferensi yang komprehensif, memastikan pengoperasian yang andal di lingkungan luar ruangan yang keras. Stasiun ini memiliki konsumsi daya yang rendah, stabilitas tinggi, presisi, dan perawatan yang minimal.
Lampu Insektisida Tenaga Surya
Lampu insektisida surya menggunakan panel surya sebagai sumber dayanya, menyimpan energi pada siang hari dan melepaskannya pada malam hari untuk menyalakan lampu. Lampu ini memanfaatkan fototaksis serangga yang kuat, daya tarik gelombang, daya tarik warna, dan kecenderungan perilaku. Dengan menentukan panjang gelombang tertentu yang menarik hama, lampu ini menggunakan sumber cahaya khusus dan plasma suhu rendah yang dihasilkan oleh pelepasan untuk memikat hama. Radiasi ultraviolet membangkitkan hama, menarik mereka ke arah sumber cahaya, di mana mereka dibunuh oleh jaringan bertegangan tinggi dan dikumpulkan dalam kantong khusus, sehingga secara efektif mengendalikan populasi hama.
Waktu posting: 24-Feb-2025
